Kelanawisata.id, Yogyakarta – Di balik hiruk-pikuk Malioboro, ada satu sudut sederhana yang telah menjadi saksi sejarah panjang budaya minum susu di Yogyakarta. Warung Susu Murni Pak Warto, berdiri sejak tahun 1977 di Prawirodirjan, Gondomanan, dan tetap setia menyajikan segelas susu hangat yang menenangkan. “Sri Sultan tuh dulu pernah ke sini, sekarang hanya Gusti Yudho aja,” kenang Pak Warto sambil tersenyum.
Sebelum memiliki warung sendiri, Pak Warto sempat ikut berjualan bersama orang lain. “Sebelum tahun 1977 itu ikut orang jualan susu. Lama-lama, tahun 1977 saya berjualan sendiri,” ujarnya. Saat itu, segelas susu hanya seharga seratus rupiah. Moto “Murah, Meriah, Sehat” menjadi pegangan sekaligus filosofi hidup yang ia jalankan sejak awal berjualan.
Budaya minum susu sebenarnya sudah dikenal sejak masa Hindia Belanda pada abad ke-19, namun baru berkembang di era Presiden Soeharto melalui program pemberdayaan peternak dan kedai susu murni di berbagai daerah, termasuk Yogyakarta. Warung Susu Murni Pak Warto menjadi bukti nyata bahwa tradisi sederhana bisa bertahan, bahkan tetap dicintai lintas generasi.
Selain susu hangat dan dingin, pengunjung juga bisa menikmati STMJ, roti bakar, hingga mie telur di warung dengan nuansa nostalgia ini. Jadi, jika berkunjung ke Yogyakarta, Kawan Kelana jangan lupa mampir ke Warung Susu Murni Pak Warto.
Ikuti selalu segmen Selasa Rasa dari Kelanawisata.id untuk petualangan rasa selanjutnya
📍 Susu Murni Pak Warto, Yogyakarta