kelanawisata.id, Sukoharjo – Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, menjadi saksi perjalanan panjang dalam melestarikan warisan budaya Nusantara. Sejak tahun 1954, Panji Gong Agung berdiri sebagai sentra produksi instrumen tradisional Jawa berkat ketekunan Bapak Sanjaya yang mewarisi ilmu pembuatan gamelan dari lingkungan Mangkunegaran.
Hingga kini, Panji Gong Agung mempekerjakan belasan besalen atau pengrajin yang dengan telaten memproduksi berbagai instrumen gamelan. Beberapa di antaranya meliputi gong, saron, bonang, gender, slenthem, hingga kendang. Hasil produksi mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga menembus pasar internasional dengan pengiriman ke Jepang, Amerika Serikat, dan Italia.
Keunikan gamelan produksi Panji Gong Agung terletak pada proses pembuatannya yang masih menggunakan metode tradisional, lengkap dengan berbagai ritual yang diwariskan turun-temurun. Tidak heran, satu set gamelan hasil karya mereka mampu dipatok dengan harga fantastis, mulai dari Rp500 juta hingga Rp1 miliar.
Kualitas suara gamelan yang dihasilkan menjadi alasan mengapa karya Panji Gong Agung kerap dipesan tokoh penting, termasuk Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto. Reputasi inilah yang kemudian mengantarkan Panji Gong Agung diakui dunia, dengan ditetapkannya gamelan sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage/ICH) oleh UNESCO pada tahun 2021.
📍 Desa Wirun, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah